Tanggal postingan: Jan 16, 2010 8:12:40 AM
Adalah sebuah tempat di ketinggian setengah gunung di wilayah Jawa Barat, tidak terlalu jauh dari tanjakan Nagreg yang terkenal itu. Keluar tol Cileunyi ke arah Garut, setelah menanjak dan menuruni eluk Nagreg, ada persimpangan yang bentuknya mirip gagang ketapel dari batang pohon jambu klutuk. Kita harus ambil jalan kanan ke arah Garut. Jangan sampai keterusan ke bawah. Ikuti jalan ke Kadungora, yang kalau diterjemahkan bebas menjadi terlanjur tidak. Tidak ada alasan yang tepat buat menolak ajakan berwisata kuliner di daerah yang bertajuk Leles.
Udara segar dan sejuk. Pilihan aneka masakan khas Sunda, olahan ikan yang menggoda syaraf otak untuk membuat lidah meliur. Di beberapa tempat wiskul ada juga fasilitas outbound kecil-kecilan, kalau kita mau bawa keluarga. Dipilih, dipilih, kata Omloy.
Konon di wilayah Leles ini, rekan kita, dr. Nirmala Chandra pernah bertugas selama beberapa tahun di puskesmas setempat. Ada juga sahabat kita, bung Eddy Ritar yang kiranya sangat fasih menyebutkan tempat-tempat makanan enak di sekitar situ. Dengan referensi 2 orang ini, tidak ada alasan untuk menolak ajakan wisata kuliner di Leles.
Perjalanan kira-kira makan waktu 2 jam, pp jadi 4 jam. Waktu menikmati rahasia kuliner dan lingkungan Leles kira-kira 2-3 jam. Cukuplah waktu di hari Sabtu untuk menikmatinya.
Kita punya anggota Leleboys: Omloy, Omian dan Ombowie yang siap bernyanyi dan bermusik. Ada juga Lelegirls: Tandhyt, dr. Ade, Tanina, Tannie, Tannit, dan masih banyak lagi yang siap menjadi penari latar.Kita juga kenal Kamerad Rudy sang santo markus, orang suci yang jadi master kuliner khusus. Ada donFanda, sang komandan.
Terbayang sudah, wiskul Leles, bisa makan terus leyeh-leyeh, leleponan santai,sudah pasti tidak bakal keleleran deh.
Ini baru pengantar. Selanjutnya, tinggal Kamerad Rudi ayam yang melanjutkan pengorganisasiannya.
Salam leles,
Didot